Jumat, 04 Oktober 2019

PROMO CASH KERAS RUMAH MURAH DEKAT STASIUN CITAYAM

FLASH SALE PROMO CASH KERAS

Cluster "PURI DHUHA AYANA - CITAYAM"

🏡 TYPE 34/60 m2 : Harga 330 Jt All in
🏡 TYPE 34/72 m2 : Harga 370 Jt All in




BONUS SPESIAL :
✔ Free Biaya BPHTB, AJB, Balik Nama, Notaris, dll (Total Senilai 30 jt)
✔ Free AC 1/2 pk
✔ Free Kanopi Carport
✔ Free Toren Air & Mesin Air Jetpump
✔ Free Taman Cantik

💰 Booking Fee 5 Juta dan Promo ini hanya berlaku untuk 1 unit saja All Type

FASILITAS :⠀
👍🏻 - One Gate System⠀
👍🏻 - Pos Security
👍🏻 - Jalanan COR Lebar 5,5 meter⠀ 
👍🏻 - Sumur Bor 25 meter

AKSESIBILITAS :⠀
Selangkah Naik Angkot D 111
Hanya 50 meter ke Jalan Raya Citayam - Parung⠀
50 meter ke Masjid Jami' Al Barkah Kp. Ceringin⠀
100 meter Indomaret & ATM Center⠀
150 meter Alfamart & Dealer AHASS⠀
250 meter Foodcourt Tugu Macan⠀
500 meter PAUD, SDIT & SMP⠀
2.4 KM ke Pasar Citayam⠀
2.9 KM ke Stasiun CITAYAM⠀
3.6 KM ke RS CITAMA⠀
2.3 KM ke Wisata Pondok Zidane⠀
5.1 KM ke Wisata D'Kandang⠀
7 KM ke Rencana Exit Tol Sawangan Depok - Bojonggede Bogor & Jalan Tegar Beriman⠀

Dapatkan Harga Promonya, UNIT TERBATAS...!!!⠀
Jangan Sampai Kehabisan Lagi...Hanya sampai 31 Oktober 2019⠀

Info Lengkap & Survei, Hubungi : DEWINTA 0821 7549 8286

rumah murah citayam dekat stasiun 2020, rumah murah citayam pabuaran kota depok jawa barat, rumah murah citayam - bojonggede bogor jawa barat, rumah murah citayam 2018, rumah murah citayam olx, rumah murah citayam bogor, rumah murah citayam pabuaran depok city west java, rumah murah citayam bojong gede, rumah murah citayam minimalis, rumah murah citayam depok,


rumah murah citayam bojonggede bogor jawa barat, rumah murah btn citayam, rumah murah baru citayam, rumah murah daerah citayam bojong gede, cari rumah murah daerah citayam bogor, jual rumah murah di citayam bojong gede, rumah murah di citayam puri bojong lestari, rumah murah caringin citayam, cari rumah murah citayam 2019, cari rumah murah di citayam,



Sabtu, 07 September 2019

4 Jurus Aman Beli Rumah Indent

RumahCom - 4 jurus aman beli rumah indent ini tentunya perlu disimak bagi Anda yang akan membeli rumah yang rumahnya masih dalam tahap pembangunan. Ya, rumah yang dibangun secara indent (dipesan dulu baru dibangun) memang kerap menimbulkan perasaan "harap-harap cemas".



Tak heran, sebagian orang kebanyakan memilih rumah yang statusnya sudah ready stock alias siap huni. Bahwa sebenarnya tidak perlu cemas berlebihan saat hendak membeli rumah dalam kondisi indent.
“Saat membeli rumah baru, tentu ada kelebihan dan kekurangan dari bangunannya itu sendiri. Namun, semuanya disesuaikan berdasarkan kebutuhan konsumennya. Jika konsumen sangat membutuhkan rumah tentu saja ready stock (rumah siap huni) adalah pilihan yang tepat.”
“Tetapi, jika tujuannya mendambakan rumah idaman baik bangunan, fasilitas, atau nilai investasinya menurut saya rumah indent juga bisa menjadi pilihan yang menarik,” ujar Ardan.
Ia pun menuturkan keuntungan bila konsumen membeli rumah secara indent, antara lain:
  • Harga jual masih relatif murah dibandingkan rumah ready stock.
  • Membeli rumah indent adalah bentuk investasi.
  • Berpeluang mencicil dengan tenor terjangkau kepada pihak pengembang.
  • Konsumen lebih fleksibel memantau proses pembangunan rumah bahkan dapat meminta tambahan konsep.
Berikut ini 4 jurus aman beli rumah indent yang bisa diaplikasikan konsumen saat hendak membeli rumah dalam kondisi indent:
  • Lihat Dulu Pengembangnya

Pengembang yang profesional tidak akan mengecewakan konsumen. Sebaiknya, telisik lebih detail terkait pengembang, misalnya dilihat dari izin usaha membangun. Tidak hanya dilihat dari izin usaha saja, tetapi pengembang juga harus memiliki pengalaman yang cukup mumpuni.
  • Cek Legalitas Bangunan

Kemudian, cek kembali terkait legalitas bangunan rumah. Hal ini bisa dilihat dari penelusuran status kepemilikan tanah yang dilihat dari sertifikat.
Umumnya, status tanah dan bangunan adalah Sertifikat Hak Milik (SHM) dan SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan). Adapun kedua status tersebut, saat ini masih menjadi hak kepemilikan tanah yang dibiayai dengan pinjaman oleh bank (KPR).
  • Bisa Dilihat Dari Fasilitas Umum (Fasum) Dan Fasilitas Sosial (Fasos)

“Indikator lain yang bisa ditinjau adalah dilihat dari fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) nya. Salah satunya adalah jalan masuk, gorong-gorong saluran air, listrik, dan sanitasi,”
  • Tinjau Lokasi

Terakhir, adalah meninjau lokasi. Lokasi ini juga seharusnya tidak luput dari peninjauan. Pembangunan rumah indent biasanya memerlukan waktu untuk perampungan bisa dua hingga lima tahun mendatang.
“Meninjau lokasi juga sangat penting bagi Anda yang hendak membeli rumah indent. Misalnya, dilihat dari perkembangan infrastruktur seperti transportasi atau akses tol,” 

Dijual Rumah, Dijual Rumah Baru, Dijual Rumah Dekat Stasiun, Rumah Dekat Stasiun Citayam, Depok, Jakarta Selatan, Citayam, Rumah Murah, PURIDHUHAAYANA, 
Ragajaya, Tugu Macan, Masjid Sendok, SMP Nusantara, Atsiri Permai, Pasar Citayam, Bojonggede, Bogor, Cibonong, Kota Depok, Jakarta, 
Rumah Pinggir Jalan Raya Ragajaya Parung, rumah dijual di citayam dekat stasiun

Minggu, 18 Agustus 2019

Waktu Paling Tepat Untuk Beli Rumah


RumahCom – Waktu paling tepat untuk beli rumah? Pertanyaan ini biasanya akan terlontar oleh mereka yang masih ragu untuk membeli rumah. Ragu karena takut tidak bisa menikmati hidup, ikut tren, karena punya kewajiban harus membayar cicilan KPRsetiap bulan dan untuk jangka waktu yang tidak sebentar.

Mencicil rumah memang harus dipertimbangkan masak-masak, tidak bisa sembarangan seperti beli gorengan. Bisa dimaklumi karena mencicil rumah dengan KPR butuh komitmen yang kuat, butuh kematangan pengelolaan finansial, dan tentunya kesiapan dana -baik untuk uang muka atau cicilan setiap bulannya.

Tapi kalau terlalu banyak pertimbangan kapan Anda bisa punya rumah sendiri? Nah, berikut adalah panduan yang bisa Anda jadikan patokan untuk mengetahui waktu paling tepat untuk beli rumah. 
  • Pekerja Tetap atau Outsource?
Memiliki pekerjaan tetap dengan penghasilan yang lumayan besar bisa menjadi indikasi waktu yang tepat untuk punya rumah. Namun jika Anda masih berstatus karyawan kontrak atau outsource, sebaiknya tunda mengajukan KPR.
Pasalnya, pihak bank lebih mudah menyetujui pemohon yang berstatus pegawai tetap—yang memiliki penghasilan tetap per bulan—daripada pekerja paruh waktu atau outsource.
  • Lajang atau Menikah?
Banyak yang berpikir untuk menunda pembelian rumah hingga menikah. Padahal, KPR memerlukan masa cicilan hingga puluhan tahun. Selain itu, kenaikan harga rumah akan selalu lebih tinggi dari peningkatan gaji Anda.
Jadi makin cepat Anda mengajukan KPR akan lebih baik. Jika Anda masih lajang dan berusia muda serta sudah memiliki cukup tabungan, segeralah mengambil KPR.
  • Kondisi Keuangan
Saat yang baik untuk mengajukan KPR adalah bila tabungan Anda cukup untuk membayar uang muka, saat ini sekitar 10% dari harga rumah. Akan lebih baik jika Anda tidak memiliki cicilan lain seperti cicilan mobil atau terlibat utang.
Agar pengeluaran bulanan tidak terganggu, cicilan KPR juga tidak boleh lebih dari sepertiga atau 30 persen dari pendapatan bulanan Anda. Jika tidak, sebaiknya Anda tunda mengambil KPR.
  • Suku Bunga
Faktor lain yang menentukan saat tepat untuk mengajukan KPR adalah suku bunga. Jika Anda memiliki cukup uang namun tidak terburu-buru untuk membeli rumah, perhatikan dulu tingkat suku bunga KPR saat itu. Bila suku bunga sedang tinggi, tunda pengajuan KPR hingga suku bunga turun.

Sumber : Wahyu Ardiyanto
Penulis adalah editor di Rumah.com.


rumah murah citayam dekat stasiun 2020, rumah murah citayam pabuaran kota depok jawa barat, rumah murah citayam - bojonggede bogor jawa barat, rumah murah citayam 2018, rumah murah citayam olx, rumah murah citayam bogor, rumah murah citayam pabuaran depok city west java, rumah murah citayam bojong gede, rumah murah citayam minimalis, rumah murah citayam depok

Kamis, 15 Agustus 2019

JURUS JITU BELI RUMAH YANG TEPAT BERDASARKAN USIA. UMUR 20-AN, 30-AN, 40-AN WAJIB LIHAT!


Harganya yang mahal, kerap jadi alasan utama mengapa banyak orang menunda untuk beli rumah hingga saat ini. Satu hal yang harus disadari, dari tahun ke tahun, harga rumah terus merangkak naik. Jika terus ditunda dan harganya semakin tak terjangkau, lalu kapan belinya ya?
Jangan takut untuk beli rumah mulai dari sekarang, berapa pun usia Anda, 20-an, 30-an, atau bahkan sudah menginjak usia 40-an. Namun ternyata, beda usia, beda pula hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli rumah lho.
Apa yang dibutuhkan orang berusia 20-an tentu akan berbeda dengan mereka yang telah berusia 40-an. Lantas apa saja hal yang patut dipertimbangkan tersebut? UrbanIndo akan bahas dengan detail untuk Anda berikut ini :

Tips Beli Rumah Usia 20-an
Tidak ada istilah terlalu cepat dalam membeli rumah. Oleh karena itu, walau masih mudah dan belum berkeluarga, jika sudah memiliki keinginan untuk beli rumah, jangan ditunda-tunda lagi! Agar dapat memiliki rumah dalam waktu dekat, lakukanlah hal-hal berikut ini:
  1. Buat Perencanaan Matang
Sebelum memutuskan punya rumah, buatlah rencana jangka panjang agar cita-cita Anda dapat terwujud. Hal itu bisa dimulai dengan mempersiapkan modal tabungan terlebih dulu dengan cara mengatur pemasukan serta pengeluaran sehari-hari.
Setelah memiliki cukup tabungan, mulailah pencarian rumah yang sesuai dengan kriteria Anda, baik dari segi harga maupun tipe. Jangan sampai terlewatkan mencari program-program KPR yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda.
  1. Jangan Sering Berutang
Banyak anak muda masa kini yang lebih memprioritaskan gaya hidup senang-senang dibandingkan kebutuhan masa depan. Tak sedikit juga dari mereka yang bela-belain membuat kartu kredit agar dapat membeli barang-barang yang diinginkan.
Jika dapat melunasinya tepat waktu tentu tidak jadi masalah, namun ketika menunggak utang di bank, hal ini bisa berefek negatif saat akan mengajukan KPR di bank. Bisa-bisa pengajuan pinjaman untuk beli rumah ditolak lho karena Anda dianggap tidak dapat melunasinya.
  1. Pilih Bangunan Rumah Baru
Pertimbangkanlah untuk membeli rumah dengan konstruksi bangunan baru, bukan rumah bekas yang telah dihuni sebelumnya. Rumah baru tidak membutuhkan perawatan ekstra dan beberapa perubahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Selain memberikan pengalaman memiliki rumah pertama yang benar-benar baru, hal ini pun dapat membantu Anda menghemat banyak uang. Tidak hanya itu, biasanya rumah-rumah yang baru dibangun developer pun dijual dengan banyak penawaran menarik dan cara pembeliannya pun lebih variatif.
  1. Persiapkan Dana Cadangan
Menabung untuk bisa membeli rumah memang bukanlah hal yang mudah. Belum lagi tabungan untuk biaya-biaya tak terduga untuk rumah tersebut di masa depan. Misalnya untuk perawatan, membeli perabot, dan juga peralatan lainnya.
Supaya bisa menabung lebih banyak, Anda bisa mencari pendapatan tambahan dengan melakukan pekerjaan sampingan. Berbisnis online atau pun memanfaatkan skill lain yang Anda punya bisa mendatangkan keuntungan lho.
Sementara itu, salah satu cara untuk meminimalisir keluarnya dana cadangan adalah dengan asuransi. Pastikan bahwa asuransi rumah tersebut terjamin. Jika terjadi hal-hal yang dapat merusak rumah seperti kebakaran, Anda pun tidak perlu keluar uang untuk memperbaikinya.

Rabu, 07 Agustus 2019

INGIN PUNYA RUMAH ATAU APARTEMEN? KPR SYARIAH BISA JADI SALAH SATU SOLUSI!




Halo Sobat Sikapi, bagaimana kabar kamu memasuki awal bulan Juni dan minggu ketiga di bulan Ramadhan? Bagi yang menjalankan ibadah puasa, semoga ibadahnya lancar dan selalu dalam keadaan sehat ya. Masih dalam edisi bulan Ramadhan, kali ini kita akan melanjutkan seri artikel yang membahas mengenai keuangan syariah serta produk dan jasa keuangan syariah. Setelah minggu lalu selesai mengenal lebih dekat mengenai asuransi syariah, kali ini kita akan membahas mengenai Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen (KPR/KPA) dengan Prinsip Syariah. Dalam prinsip syariah, KPR/KPA ini disebut dengan istilah KPR Syariah atau Pembiayaan Kepemilikan Rumah dan Apartemen.

Nah, bagi Sobat Sikapi yang sudah memasuki usia kerja dan berkeluarga, tentu salah satu tujuan keuangan yang ingin dicapai adalah memiliki hunian sendiri. Hunian ini bisa dalam bentuk rumah atau apartemen yang lebih praktis dan cenderung berada di dalam kota. Namun seperti yang kita tahu, harga rumah dan apartemen terus naik dari waktu ke waktu, khususnya apabila kita mencari hunian di kota-kota besar. Tingginya harga rumah dan apartemen tersebut menjadikan kemungkinan kita untuk membeli secara tunai semakin kecil, tentunya dengan mempertimbangkan rata-rata penghasilan individu saat ini. Salah satu alternatif pembelian hunian ini adalah dengan memanfaatkan salah satu produk keuangan yaitu Kredit Pemilikan Rumah atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPR/KPA) yang disediakan oleh bank konvensional atau KPR Syariah yang disediakan oleh bank syariah atau Unit Usaha Syariah (UUS). KPR Syariah dapat berupa pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang guna membiayai pembelian rumah tinggal, baik baru ataupun bekas dengan prinsip/akad murabahah atau dengan akad lainnya.

Bagaimana sih prosedur pembiayaan kepemilikan rumah dan apartemen dengan prinsip syariah? Apakah ada perbedaan dengan KPR/KPA dari bank konvensional? Nah, di artikel kali ini kita akan membahas mengenai KPR syariah sebagai salah produk keuangan yang bisa kamu ‘lirik’ sebagai alternatif ketika ingin membeli rumah dan apartemen. Yuk simak bareng-bareng Sobat Sikapi!

Seperti namanya, KPR syariah yang ditawarkan oleh bank syariah atau UUS mengadaptasi prinsip syariah yang bebas dari riba. Perbedaan yang paling signifikan antara KPR/KPA yang ditawarkan oleh bank konvensional dengan KPR syariah terletak pada proses transaksi. Pada KPR/KPA konvensional yang dilakukan adalah transaksi uang, sedangkan KPR syariah melakukan transaksi barang.

Akad apa saja yang digunakan?

Jenis akad yang umum digunakan dalam pembiayaan kepemilikan rumah dan apartemen di Indonesia adalah:
1.      Akad jual beli atau akad murabahah
Murabahah yaitu perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah dimana bank syariah akan membeli barang yang diperlukan oleh nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin atau keuntungan yang disepakati antara bank dan nasabah.
Dalam transaksi dengan menggunakan akad ini, bank syariah akan melakukan pembelian rumah atau apartemen yang diinginkan nasabah (bank bertindak sebagai pemilik rumah) dan selanjutnya menjual rumah atau apartemen tersebut kepada nasabah dengan cara dicicil.
Bank tidak mengenakan bunga kepada nasabah atas pembayaran cicilan yang dilakukan namun mengambil margin atau keuntungan dari penjualan rumah yang telah ditetapkan sejak awal. Dikarenakan prinsip akad murabahah yang digunakan ini, besaran cicilan yang harus dibayarkan oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu yang disepakati telah ditetapkan sejak awal bersifat tetap (besaran cicilan tidak berubah). 

2.      Akad Musyarakah Mutanaqisah (kerja sama – sewa)
Musyarakah mutanaqisah adalah akad antara dua pihak atau lebih yang berserikat atau berkongsi terhadap suatu barang dimana salah satu pihak kemudian membeli bagian pihak lainnya secara bertahap.
Dalam skema ini, bank dan nasabah bersama-sama melakukan pembelian rumah atau apartemen dengan porsi kepemilikan yang telah disepakati (misalnya: bank 80% dan nasabah 20%). Selanjutnya, nasabah akan membeli rumah atau apartemen tersebut dari pihak bank dengan cara melakukan pengangsuran atau pencicilan dana menurut modal kepemilikan rumah atau apartemen yang dimiliki oleh bank. Hingga pada akhirnya semua aset kepemilikan bank telah berpindah tangan kepada nasabah. Besar cicilan yang dibayarkan oleh nasabah dengan skema ini ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bank dan nasabah.

3.      Akad lainnya: Istishna, Ijarah Muntahiyyah Bit Tamlik (IMBT)

Apa saja fitur KPR Syariah?
  1.      Apabila kamu memilih akad murabahah (jual-beli) maka cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan bersifat tetap dan tidak tergantung pada suku bunga Bank Indonesia (BI rate). Tentunya berbeda dengan KPR/KPA di bank konvensional yang suku bunga akan mengikuti naik-turun BI rate;
  2.      Proses permohonan yang mudah serta cepat;
  3.      Fleksibel untuk membeli rumah baru maupun bekas;
  4.      Plafon pembiayaan yang besar;
  5.      Jangka waktu pembiayaan yang panjang; dan
  6.      Fasilitas auto debit dari tabungan induk.

Dari sisi prosedur, apa saja yang perlu Sobat Sikapi persiapkan? Yuk simak persyaratan berikut:
  1.      Warga Negara Indonesia (WNI) dan cakap di mata hukum;
  2.      Usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan;
  3.      Tidak melebihi maksimum pembiayaan;
  4.      Besar cicilan tidak melebihi 40% penghasilan bulanan bersih;
 5.      Khusus untuk kepemilikan unit pertama, KPR syariah diperbolehkan atas unit yang belum selesai dibangun atau inden, namun kondisi tersebut tidak diperkenankan untuk kepemilikan unit selanjutnya;
 6.      Pencairan pembiayaan bisa diberikan sesuai perkembangan pembangunan atau kesepakatan para pihak; dan
 7.      Untuk pembiayaan unit yang belum selesai dibangun atau inden, harus melalui perjanjian kerja sama antara pengembang dengan bank syariah.

Apabila persyaratan tersebut sudah Sobat Sikapi penuhi, berikut tahapan yang harus kamu lakukan untuk mengajukan KPR syariah:

  1.      Pilih properti yang akan dibeli
Bila Sobat sikapi ingin membeli properti dari pengembang, carilah informasi bank yang telah bekerja sama dengan pengembang agar prosesnya lebih mudah dan cepat.
  2.      Persiapkan persyaratan pengajuan KPR
Pastikan kamu sudah memenuhi syarat umum pengajuan yang telah dibahas pada poin sebelumnya.
  3.      Cari informasi biaya KPR dan biaya jual-beli properti
Untuk membeli properti dengan KPR tidak hanya memperhitungkan down payment (DP) atau uang muka, tetapi juga ada komponen biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi, biaya notaris, biaya pengikatan agunan, biaya pajak dan balik nama terkait jual beli properti yang Sobat Sikapi lakukan. Untuk pembelian dari perorangan, beberapa bank juga mengenakan biaya penilaian agunan.

Terakhir, berikut beberapa tips yang perlu Sobat Sikapi perhatikan ketika akan memanfaatkan produk KPR syariah: 
 1.      Pastikan pengembang yang dipilih mempunyai riwayat dan reputasi usaha yang baik serta beritikad menyelesaikan pembangunan rumah;
 2.      Pilih bank dengan reputasi dan layanan yang baik serta menawarkan angsuran dan biaya yang kompetitif;
 3.      Pilih produk yang menawarkan fitur sesuai kebutuhan Sobat Sikapi;
  4.      Siapkan dokumen dengan lengkap sejak awal pengajuan;
 5.      Pastikan Sobat Sikapi mengisi formulir aplikasi dengan data yang benar;
 6. Perkirakan kemampuan Sobat Sikapi dalam membayar angsuran; dan
 7. Pilih jangka waktu yang sesuai dengan kemampuan mengangsur Sobat Sikapi.

Bagaimana Sobat Sikapi? Sudah memiliki alternatif baru untuk membeli rumah dan apartemen idaman kamu kan? Apapun produk keuangan yang kamu pilih untuk gunakan dalam membantu mewujudkan tujuan keuangan kamu, harus selalu diingat bahwa pilihlah produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing ya. Jangan malas untuk membaca dan mencari tahu sebanyak-banyak mengenai produk dan jasa keuangan sebelum kamu memutuskan untuk menggunakannya. Ingat Sobat Sikapi, sikapi uang dengan bijak, cerdas mengelola, masa depan sejahtera! 



Selasa, 30 Juli 2019

INI TERNYATA PENYEBAB HARGA RUMAH NAIK TERUS SETIAP TAHUNNYA !!!


RumahCom – Bukan rahasia umum lagi jika harga properti selalu naik tiap tahun (bahkan per tiga bulan), meski kondisi perekonomian suatu negara tengah kurang stabil. Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan para investor dan spekulan untuk terjun ke bisnis properti.
Alasan lainnya, keuntungan yang didapatkan dari sektor bisnis ini juga berganda, dari kenaikan harga tanah atau capital gain dan kenaikan harga penggunaan atau sewa pertahun (rental yield).

terungkap beberapa penyebab yang patut dipertimbangkan kenapa investasi properti lebih menjanjikan ‘cuan’ dibanding unit investasi lain.
  • Suplai Tanah Tak Pernah Meningkat
Kebutuhan terhadap tempat tinggal terus bertambah dari tahun ke tahun. Namun, pasokan tanah di muka bumi tidak bertambah, bahkan berkurang. Oleh karena itu, sesuai hukum supply and demand, situasi tersebut membuat kenaikan kebutuhan dan harga-harga properti dari tahun ke tahun.
  • Bertambahnya Jumlah Penduduk
Jumlah populasi manusia di bumi yang terus membengkak dan tidak dibarengi dengan perluasan tanah membuat harga properti terus naik dari tahun ke tahun. Begitu juga populasi di kota-kota besar di Indonesia.
  • Inflasi dan Efek Infrastruktur
Setiap tahun terjadi inflasi. Meski presentasenya berbeda-beda tetapi memengaruhi sektor-sektor lain seperti tingkat suku bunga, percepatan kredit pinjaman, harga bahan bakar, harga-harga kebutuhan pokok, tak terkecuali harga properti.
Di kawasan Soreang, Bandung, harga properti juga terkerek naik akibat hadirnya infrastruktur baru. Peningkatannya mencapai 15-20% per tahun. Saat ini, harga tanah di Katapang dan Soreang sudah berada di kisaran Rp2 juta – Rp3 juta per meter persegi tergantung lokasinya.
  • Kenaikan Harga Material
Seperti harga-harga kebutuhan lain, inflasi juga turut menaikkan harga bahan-bahan dasar bangunan setiap tahun.
Mulai dari harga pasir, semen, batu bata, kayu, cat, dan lain-lain. Akumulasi kenaikan harga-harga bahan dasar bangunan itu ikut menaikkan harga properti setiap tahun.
Berdasarkan hasil survei harga properti primer triwulan III-2017 yang dirilis Bank Indonesia (BI), pertumbuhan harga properti residensial tercatat sebesar 3,32% (yoy), lebih tinggi dibanding 3,17% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Kenaikan harga bahan bangunan (32,95%) dan kenaikan upah pekerja (17,69%) masih jadi faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial seperti apartemen dan rumah tapak.
  • Pertumbuhan kelas menengah
Setiap negara sedang giat membangun. Hasil dari pembangunan itu adalah meningkatnya jumlah kelas menengah. Mereka dicirikan selain rata-rata mempunyai pendidikan yang baik, juga mempunyai penghasilan yang stabil.
Jika mereka membentuk ikatan rumah tangga, terbentuk dua orang suami-istri yang masing-masing memiliki pendapatan stabil. Mereka inilah pasar paling potensial investasi properti. Seperti memanfaatkan turunnya suku bunga dan tumbuhnya properti-properti baru yang kian menarik.
Semakin meningkat jumlah kelas menengah seperti generasi milenial, utamanya di perkotaan, sudah tentu akan meningkatkan kebutuhan properti.

Anda sedang cari Properti, Hubungi : 081532979485


cari rumah murah di pabuaran citayam, rumah murah syariah citayam, rumah murah susukan citayam, rumah murah subsidi citayam, rumah murah di susukan citayam, rumah second murah citayam, rumah murah di sekitar stasiun citayam 2020, rumah dijual murah di citayam dekat stasiun, cari rumah murah di pondok terong citayam, rumah citayam murah 2019


Kamis, 25 Juli 2019

Generasi Milenial Jangan Tunda Beli Rumah, Ini Alasannya.





JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sejumlah pandangan yang muncul bahwa generasi milenial terancam tidak bisa memiliki rumah. Pasalnya, generasi yang berusia antara 23-37 tahun ini memiliki gaya hidup yang tinggi, sehingga keinginan untuk membeli rumah dikesampingkan. Country Manager Rumah123 Ignatius Untung menyebut, generasi milenial tidak hanya akan menjadi kelompok terbesar dalam bonus demografi Indonesia ke depan. Namun, dalam 10 tahun ke depan, generasi milenial adalah kelompok terbesar pembeli properti Indonesia. Namun demikian, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Rumah123 menunjukkan bahwa banyak generasi milenial masih belum menjadikan properti sebagai prioritas belanja. Ini terlihat pula dalam prioritas belanja dalam 6 bulan ke depan. " Generasi milenial yang memiliki pendapatan Rp 3 juta sampai Rp 5 juta prioritas 6 bulan ke depan adalah traveling, gadget, dan komputer, baru properti," ujar Untung pada media briefing dan peresmian kantor baru Rumah123, Rabu (20/12/2017).

Adapun generasi milenial dengan pendapatan antara Rp 5 juta sampai Rp 8 juta memprioritaskan membeli gadget dan komputer, liburan, mobil, dan properti. Sementara itu, mereka yang berpendapatan antara Rp 8 juta sampai Rp 15 juta memprioritaskan membeli gadget dan komputer serta properti. "Kepemilikan rumah memang berkorelasi dengan penghasilan. Penghasilan sangat linier dengan kepemilikan properti," ungkap Untung. Terkait hal ini, Untung meminta generasi milenial jangan menunda membeli properti. Pasalnya, apabila ditunda, maka generasi milenial harus siap-siap kehilangan 4 sampai 8 persen ukuran properti yang bisa dibeli setiap tahunnya. "Kalaupun bisa beli, ukurannya akan lebih kecil," sebut Untung. Ia menuturkan, tidak ada istilah tidak sanggup membeli properti selama masih memiliki gaji. Apalagi, ada asumsi gaji naik sekitar 10 persen tiap tahun dan setiap 3 tahun sekali ada promosi jabatan yang mendorong gaji naik pula. "Tidak ada istilah orang tidak sanggup membeli properti selama masih gajian. Kalau ditunda, tetap bisa beli, tapi ukurannya lebih kecil," tutur Untung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Generasi Milenial Jangan Tunda Beli Rumah, Ini Alasannya", https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/20/170700926/generasi-milenial-jangan-tunda-beli-rumah-ini-alasannya
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Selasa, 23 Juli 2019

Depok Jadi Lokasi Favorit Para Pencari Rumah





Jakarta: Harga rumah yang kian melambung di Jakarta memaksa calon pembeli hunian melirik kawasan penyangga Ibu Kota, seperti Bekasi, Bogor, Depok, atau Tangerang (Bodetabek).

Ketersediaan lahan serta harga tanah yang relatif lebih murah membuat harga hunian di kawasan Bodetabek relatif bersahabat di kantong.Sepanjang 2018, tercatat 30 ribu pencari hunian menjatuhkan pilihan di kota Depok.

"Ada banyak faktor yang membuat Depok menjadi kota favorit incaran calon pembeli rumah, salah satunya karena lokasinya sangat strategis diapit oleh Jakarta Selatan dan Bogor," ucap Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Februari 2019. 

Tidak hanya itu, Kota Depok juga dikelilingi dengan sarana infrastruktur dan transportasi massal yang sangat memadai, contohnya seperti adanya commuter line, bus TransJakarta, Tol Cinere-Jagorawi dan Tol Depok - Antasari.

"Kota ini sangat cocok sebagai tempat tinggal untuk pasangan muda atau profesional muda yang memiliki mobilitas tinggi," kata Mart.

Mart mengatakan, rata-rata harga rumah di Depok dijual mulai dari Rp9,5 juta per meter persegi. Untuk perumahan yang menyasar kelas menengah hingga bawah bisa ditemui di lokasi Cinangka, Pengasinan, Citayam, Bedahan, Cipayung, dan Bojongsari

Selain Depok, kota lain yang menjadi incaran pencari hunian adalah Kota Bekasi. Tercatat ada 21 orang yang mencari informasi rumah di kawasan tersebut. Selanjutnya, Kota Bogor dengan jumlah pencarian 19 ribu orang, dan terakhir Tangerang dengan total pencarian 13 ribu orang.


(KIE)

Waspada Iming-Iming KPR Syariah Tanpa Bank

Maraknya KPR Tanpa Bank


Kita Sebagai konsumen wajib memahami dan cermat terhadap sistem pembelian rumah yang tidak melalui lembaga keuangan bukan BANK, selain harus paham legalitas Developernya sendiri maupun Legalitas Lahan yang ditawarkan. sebaiknya anda pelajari terlebih dahulu sebelum menyesal kemudian.

1. Iming iming tanpa riba tanpa bunga tanpa denda tanpa sita emg formula sangat cespleng langsung mengena di niche market kalangan tertentu. Dijamin pemasaran laris manis tanpa terlalu pening strategi pemasaran ala text book mahasiswa marketing dalam menentukan STP Segmentation Targeting Positiong dan 4P nya Product, Price, Promotion dan Place segala

2. Diiklankan untuk ngumpul di suatu gathering pemasaran, dimulai dgn tauziah oleh tokoh agama di depan panggung dan dilanjutin dgn paparan presentasi oleh tim marketingnya

3. Cara pembayaran sptnya ringan dan menarik 10 tahun tanpa bunga. DP sbg Uang Muka ringan dan bisa dicicil bbrp x atau malah ada yg DP pertama sangat besar smp 50% sisanya dicicil 10 tahun tadi.

4. Perjanjian dgn PPJB di Notaris, cuma sbg konsumen antum sekalian tolong waspadanya dan jebakan batman terjadi mulai di titik ini : baca dgn cermat di PPJB notaris ini disebutin dgn pasti tidak no unit rumah yg dibeli, kapan serah terima unit dan no sertifikat yg sdg dibeli (karena modusnya model jualan ini, mereka biasa menjual properti atas tanah yg masi sebahagian dikuasasi pengembang atau bahkan belum dikuasai sama sekali dari para pemilik tanah yg namanya tersebut sesuai di buku sertifikat tanah)

5. Tanyakan perijinan mereka sdh diurus smp dimana saja. Di bisnis properti dan perumahan ijinnya banyak sekali dan panjang. Ijin paling penting adalah di fase paling akhir dan paling penting ada 2 berupa : #1. Ijin Site Plan atau Block Plan : memastikan katakan di tanah 1 Ha tsb akan diijinkan oleh Pemda setempat berdiri 60 unit rumah. Selanjutnya #2. Ijin bangunan nya yg bernama IMB : sbg bukti klo setiap unit rumah yg akan dibangun tsb sudah sesuai dgn aturan dan prosedur pemda setempat dan uda bisa dibangun unit rumahnya

6. Point permasalahan krusial penjualan model ini, emg di masalah legalitas. Developer syariah ini sering jatuh dibelakangan hari dalam proses bisnisnya, karena tidak terjadinya mix and match di business modrlnya dan dukungan modal ketjanya mereka sedari awal. Cuba klo kita sebagai calon konsumen minta ditunjukin bukti penguasaan lahan, pengembangnya tsb biasanya tidak akan mampu memenuhi, karena emg belum dikuasai. Klopun uda dibeli biasanya cuma sebahagian saja, misal baru nguasain 1 hektar tp 10 hektar total rencana yg tanah masi nego dgn pemilik tsnah uda dijual semua krncalin konsumen

 7, 8, 9 dst masih sangat banyak cek list untuk menilai layak tidaknya suatu unit properti yg akan anda beli masuk kreteria kewajaran atau tidaknya


Diambil dari berbagai sumber tapi ada juga Develooper tanpa Bank yang amanah. jadi kita tetap harus waspada. terima kasih.